Senin, 12 Mei 2014

KRITIK SASTRA PUISI, CERPEN DAN NOVEL



Kritik Sastra Puisi


Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….
Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya….. 

Dalam puisi Ibu karya Chairil Anwar memberikan pilihan kata yang terlihat biasa dan terkesan kata-kata yang biasa digunakan dalam kesehariaannya. Tetapi pengarang membungkus kataskata dalam puisi tersebut dengan menggunakan bukan arti kata yang sebenarnya.terdapat pada kata
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Kata ”katanya memperbaiki kelemahan” merupakan sebuah harapan Chairil sebagai bahwa ibu memarahi anaknya agar seorang anak memperbaiki kesalahan yang diperbuat.
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Kata degil diungkapkan pengarang memberi kesan anak yang tidak mau menuruti nasihat orang tuanya. Pengarang juga mencoba menggambarkan sifat anak yang sering dilakukan kepada seorang  Ibu.
Seorang Chairil mampu menciptakan pilihan kata sebaik mungkin walaupun kata yang digunakan adalah bahasa percakapan, tapi lewat kata-kata tersebut mampu menghadirkan makna yang dalam. Namun ada kata yang tidak biasa diucapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti kata merajuk, manja, melawan, menangis.
Chairil merupakan salah satu penyair yang tidak selalu terikat pada peraturan sehingga terkadang Chairil tidak pernah memperhatikan bunyi yang ada dalam puisinya. Chairil anwar berpendapat bahwa sebuah puisi adalah suatu kebebasan. Namun lain halnya dengan puisi ini chairil memperhatikan bunyi walau tidak terlihat secara mencolok.
Meskipun bahasa dalam puisi ini adalah bahasa percakapan sehari-hari namun dibalik kata-kata tersebut charily memberikan bahasa kias. Bahasa kias tersebut digunakan pengarang untuk memperdalam makna yang ada dalam puisinya.
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Dari kutipan tersebut terlihat adanya bahasa kamus yang digunakan pengarang seperti kata tersilap. Pengarang menggambarkan seorang anak yang setiap kali keliru dalam melakukan kesalahan kepada seorang ibu, ibu menghukumnya dengan nasihat.
Chairil lewat puisi ini menggambar seorang ibu yang tegar dan selalu mendukung anaknya, walaupun anaknya melakukan kesalahan ibu selalu menasehati. Chairil yang mampu membuat suasana puisi tersebut m sebuah karya yang tampak sendu.
















Kritik Sastra Cerpen
Suatu hari cinta itu datang tak disangka dan tak diduga, cinta itu mengalir seperti udara yang selalu menggalir kesemua arah.
Suatu ketika ada seorang wanita yang cantik, lemah gemulai, baik hati, dan selalu tersenyum, wanita itu tampak anggun didepan semua kaum hawa yang melihatnya.

Wanita itu bernama SELLA APRILIANI WINATASARI, dan sering dipanggil dengan sebutan APRIL. April ini terlahir ditenggah-tengah keluarga yang kurang mampu, tetapi april ini beruntung karna april ini anaknya selain cantik dia juga pintar,dan mendapatkan biasiswa , sehingga april dapat bersekolah diSMA yang cukup dikenal dan april juga dengan hasil prestasinya itu dia dapat membanggakan kedua orang tuanya. April anak pertama dan dia memiliki seorang adik laki-laki yang disayangnya.
SELLA APRILIANI WINATASARI yang bersekolah disma terpadu, Kalimantan timur, dia merasa sangat senang karna april memiliki banyak teman yang sayang sama dia dan guru-guru yang bangga terhadap dia.
April memiliki 3 sahabat yang paling dekat dengan dia, sahabatnya bernama SARI, SINTA, ZUBAIDAH, mereka sudah seperty saudara bagi april.
Tetapi ada teman satu sekolah april yang tidak suka dengan april,temanya yang jahat itu selalu menggagu april dan mengadu dombanya,tetapi dengan kelapangan hati april dia tidak menangapi kenakalan temannya itu, malahan dia selalu memberikan maaf kepada temannya itu.
Dan pada hari itu juga ada anak laki-laki yang baru pindah sekolah anak itu dari Jakarta anak itu selain dia gagah dia juga pintar,laki-laki itu bernama RIO, rio mulai suka dengan april (pandangan pertama) dan rio mendekati april detik demi detik, hari demi hari,bulan demi bulan dan akhirnya rio menyatakkan perasaannya kepada april dan ternyata april juga menyimpan perasaan yang sama, dan mereka pun pacaran. Dan selama bertahun-tahun mereka pacaran april ini menyukai satu cowo dari sekolahan yang lain cowo itu bernama steven dan mereka pun jadian, april ini sangat sayang terhadap kedua cowo itu, dan kedua cowo itu juga sayang terhadap april. Selama april pacaran dengan rio steven ini mengetahui kalau april telah menghianati cintanya, tetapi rio tak mengetahui itu, dan steven berkata kepada april “ april kamu pilih aku atau dia, aku itu terlalu sayang pada kamu april”,
April menjawab “ maaf selama ini aku telah membohogi kamu,aku tidak ada maksud seperty itu, aku juga sayang sama kamu, tapi aku juga sayang kepada rio, aku tidak bisa putuskan kalian berdua, aku terlalu sayang”.
Rio “ tapi kenapa pril, kenapa kamu tidak jujur dari awal, kalau aku tau aku akan mengalah,tapi perasaan ini kamu biarkan mengalir, dan pada akhirnya yaitu hari ini kamu telah menyakiti salah satu hati diantara orang yang kamu sayangin april”.
April “ maaf aku tidak ada maksud seperty itu ven”.
Steven “ ya sudah lah sekarang kamu pilih aku atau dia”
April “ keputusan itu sangat sulit aku tidak bisa steven”.
Steven “ kamu harus bisa”
Dan pada saat itu april menggambil keputusan yang tidak ingin diberikannya dan yang dipilihnya itu rio,dan steven pun merasa sedih, tapi steven itu tidak membenci april malah april dianggapnya seperty ade kandungnya sendiri.dan selama berbulan-bulan steven ini menjauh dari kehidupan april,tanpa ada kabar apapun.
Tiba-tiba teman april yang bernama SARI memberikan kabar kalau steven sakit parah, tetapi april pun menganggap itu hanya gurauan saja, ternyata memang betul steven sakit parah dan aku tidak dapat menjenguknya kata april, karna pada saat itu juga kakek april meninggal dunia,april menitipkan salam kepada steven agar steven cepat sembuh.
Dan seminggu telah berlalu april mendapatkan kabar lagi dari sahabatnya SARI (menangis sambil tersedu-sedu) “ april steven tidak ada lagi didunia ini dia telah meninggalkan kita semua”,
April “ (kaget, sambil tertawa kecil) hahaha kamu pasti lagi bercanda itu tidak mungkin terjadi, kamu pasti salah dengar”
SARI “ tidak aku tidak bergurau aku serius april”
April pun jatuh pingsan setelah mengetahui bahwa kabar itu beneran.dan april menaggis histeris akan tidak percaya bahwa orang yang pernah dicintainya kini telah tiada dimuka bumi ini, april kelihatan syok kemarin dia kehilanggan kakeknya sekarang dia kehilanga steven. april dan 3 sahabatnya pun kerumah steven mereka ingin bertemu dengan steven untuk taerakhir kalinya.
April pun pulang kerumahnya dan berbaring dikamarnya ia bersedih karna steven telah tiada ia berkata dalam hatinya,,,
“ Steven walaupun kau telah tiada kau akan selalu dihatiku sampai kapanpun, dan kamu akan selalu terkenang dihatiku, semoga engkau diberikan tempat yang layak untuk mu”
Dan setelah dia berkata demikian diapun tertidur dengan nyeyak.

TAMAT
KARYA : RIRIN
Karya sastra merupakan gambaran kehidupan hasil rekaan seseorang yang sering kali karya sastra itu menghadirkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap latar belakang dan keyakinan pengarang. Cerpen sebagai salah satu produk sastra memegang peranan penting dalam memberikan pandangan untuk menyikapi hidup secara artistik imajinatif. Hal ini dimungkinkan karena persoalan yang dibicarakan dalam cerpen adalah persoalan tentang manusia dan kemanusiaan.
Cerpen  CINTA SEGITIGA YANG HANYA TINGGAL KENANGAN MANIS Karya Ririn ini menceritakan kehidupan seorang remaja bernama april. April ini terlahir ditenggah-tengah keluarga yang kurang mampu. April anak yang selain cantik dia juga pintar,dan mendapatkan beasiswa sehingga membanggakan kedua orang tuanya.
April berpacaran dengan 2 orang laki-laki, ia mencintai keduanya. Hubungan cinta segitiga tersebut diketahui oleh steven salah satu pacarnya dan steven meminta april untuk memilih steven atau rio. Lelaki yg dicintai april. April memlih rio dan melepas steven.  Setelah beberapa lama steven jatuh sakit dan meninggal, sehingga menimbulkan penyesalan terhadap April.
Dalam kalimat pembuka cerpen
Suatu hari cinta itu datang tak disangka dan tak diduga, cinta itu mengalir seperti udara yang selalu menggalir kesemua arah
Pengarang menggambarkan cinta itu seperti udara yang bergerak kemana saja, ke siapa saja.
Dakan pembuka cerpen, pengarang langsung menggambarkan tokoh utama cerita dengan jelas
Suatu ketika ada seorang wanita yang cantik, lemah gemulai, baik hati, dan selalu tersenyum, wanita itu tampak anggun didepan semua kaum hawa yang melihatnya.
Wanita itu bernama SELLA APRILIANI WINATASARI, dan sering dipanggil dengan sebutan APRIL.
Pengarang menulis cerpen menggunakan gaya penceritaan langsung pada inti pemasalahan, tidak ada gaya bahasa. Menggunakan bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembaca mudah memahami jalan cerita cerpen ini.
Pengarang kurang memperhatikan EYD, pemenggalan awalan dengan kata dan penulisan kata yang benar, seperti pada kata beasiswa yang seharusnya beasiswa, dan kata disma seharusnya di SMA, seperty seharusnya seperti.









Kritik Satra Novel Sang Penakluk Angin
                                                                   

Penulis                         : Novanka Raja                                                                                
Penerbit                       : Zettu
Tahun Terbit                : 201
Jumlah Halaman          : 318
ISBN                           : 978-602-18271-4-7
Tahun                          : 2012
           
            Trimo. Seorang anak yang terlahir di keluarga kurang mampu dan tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Ayahnya  seorang  pembersih  bulu  angsa  di industry  Shuttlecock dan  ibunya  adalah seorang ibu rumah tangga yang berjualan seadanya. Trimo harus berjuang untuk membantu keluarganya. Ia ikut bekerja di industry Shuttlecock dan tidak melanjutkan sekolahnya. Karna adanya pengurangan karyawan, ia  dan  bapaknya  diphk, akhirnya  mereka  membuat  usaha   sendiri  dengan  berjualan  Shuttlecockan  patung  angsa. Ia harus mengayuh  sepeda  dari  kampungnya  ke  kampong  yang  lain di pesisir pantai untuk berjualan. Saat  temannya  yang  lain  bermain  bulu  tangkis, trimo hanya dapat melihat dari  jauh  karna  tak  mampu  membeli  raket.
            Berkat  perjuangan  Trimo  yang  tidak kenal lelah, ia pun akhirnya menjadi pengusaha Shuttlecock yang sukses. Produknya pun digunakan di kejuaraan All England. Trimo membuktikan menjadi juara itu tak harus dilapangan.
Novel ini  menceritakan pentingnya bekerja keras dan tekun demi tercapainya cita-cita dan kelak dapat hidup layak. Memuat kisah nyata perjuangan seorang anak yang tidak kenal lelah membantu keluarganya.
Dalam Novel ini pengarang mengadirkan suatu amanat untuk para pembacanya, agar selalu  berupaya bekerja keras bersungguh-sungguh untuk menaklukan impian kita. Bermimpilah  setinggi  mungkin  dan  buat  mimpi itu  menjadi  kenyataan
            Bagi sebagian orang, yang pertama kali mereka lihat dari novel ini adalah ketebalan halaman. Novel ini terbilang cukup tebal karna mempunyai 318 halaman. Bagi mereka mungkin saja novel ini terkesan membosankan dan akan memakan waktu yang lama jika dibaca. Namun, kelemahan itu dapat ditutupi dengan pesan yang disajikan pada novel ini. Seberat apapun hidup, tetaplah seperti sebuah bulu yang akan terbang ringan.